Persib tak Boleh Trauma Saat Hadapi Persiwa

Kegagalan Persib Bandung merebut poin dari Persipura Jayapura mulai menimbulkan keraguan untuk bisa mencuri angka dari Persiwa Wamena terkait rekor kandang sekaligus "citra" nonteknis di Stadion Pendidikan Wamena. Namun, Manajer Persib Umuh Muchtar tetap berharap Eka Ramdani dkk. dapat melupakan kekalahan dan segala fakta negatif soal Wamena. Umuh berharap Persib dapat mencuri poin meskipun tidak menjadikannya sebagai target mutlak yang mesti dicapai.

"Kita semua tahu bagaimana hasil pertandingan Persiwa jika main di sana (Wamena). Tapi, kami harus tetap optimistis. Saya harap pemain tetap tampil dengan motivasi tinggi dan berjuang keras apapun hasilnya. Bisa seri saja kita sudah sangat bersyukur. Siapa tahu kita bisa membuat sejarah (menang)," kata Umuh ketika tiba di Bandara Sentani Jayapura, Senin (30/11) dini hari WIT.

Wartawan Pikiran Rakyat Arif Budi K. dan Gelora Sapta melaporkan, setelah takluk dari Persipura 0-1 di Makassar, rombongan Persib langsung bertolak ke Wamena, menempuh perjalanan udara lebih dari lima jam. Kelelahan selama menunggu jadwal penerbangan membuat para pemain dan ofisial tidur di ruang tunggu bandara. Umuh Muchtar bahkan sempat pamit kepada para pemain untuk pulang ke Bandung karena merasa kepalanya pening dan kondisi kesehatan badannya menurun. Namun, Umuh urung meninggalkan Atep dkk. karena ingin tetap mendampingi perjuangan "Pangeran Biru" di Wamena.

"Sebenarnya saya merasa tidak enak badan. Kepala pusing sekali. Tapi saya tidak tega meninggalkan para pemain. Biar saya ikut saja menemani mereka," ujarnya.

Saat tiba di Bandara Sentani, para pemain Persib sempat berjumpa dengan para pemain Sriwijaya FC yang baru saja pulang membawa kekalahan telak 0-3 dari Persiwa. Charis Yulianto dkk. bahkan sempat menceritakan betapa mereka banyak dirugikan oleh keputusan wasit dan merasa dikerjai sampai akhirnya takluk tiga gol tanpa balas.

Asisten Pelatih Persib Yusuf Bachtiar berharap segala pengalaman buruk dan kabar tentang kekalahan kontroversial tim tamu di Wamena tidak lantas menimbulkan trauma dan rasa pesimistis dari para pemain. Yusuf mengatakan, Persib harus berani menjawab dengan perubahan strategi. Bermain lebih dinamis, membiarkan pemain lebih banyak bergerak dan berani memainkan irama pertandingan seperti ketika melawan Persipura.

"Apa yang terjadi di Makassar (kontroversi wasit) dan setiap kekalahan di Wamena tidak boleh membuat pemain trauma atau pesimistis. Kalau dibiarkan, hal itu malah akan jadi kebiasaan, dan menjadi pembenaran untuk tidak berjuang di sana. Kejadian-kejadian seperti itu sudah biasa terjadi dalam sepak bola Indonesia. Kami perlu mengulangi strategi saat melawan Persipura. Hasil pertandingan itu hanyalah ketidakberuntungan. Persipura dan Persiwa sebenarnya tidak istimewa," kata Yusuf.

Variasi strategi yang dimaksud adalah berani memainkan para pemain yang memiliki mobilitas tinggi dan mampu bermain dengan tempo lambat dari lini tengah. Yusuf bahkan mengaku sudah sempat membicarakan hal ini dengan Jaya Hartono sebelum tur Persib melakoni tur Papua. Hasilnya tampak pada babak kedua ketika Persib melawan Persipura. Gilang Angga dkk. bisa bermain sabar namun terus menekan meskipun belum bisa menciptakan gol.

Soal materi pemain menghadapi Wamena, Yusuf setuju untuk merekomendasikan para pemain yang belum dimainkan di Makassar jika alasanya strategi, demi menjaga pemain inti untuk meraup poin penuh di kandang saat melawan Persela Lamongan.

Setibanya di Wamena, para pemain Persib diistirahatkan dan baru akan kembali berlatih sembari uji coba lapangan Stadion Pendidikan, Selasa (1/12). Persib akan berhadapan dengan Persiwa Rabu (2/12). Pada pertemuan musim lalu, Persib kalah 1-3 di Wamena

0 Comments:

Post a Comment