Persib Turunkan Pemain Pelapis

Persib Bandung akan mengakhiri tur Papua dengan menantang Persiwa Wamena di Stadion Pendidikan, Kab. Jaya Wijaya, Rabu (2/12). Pengalaman buruk hampir semua kontestan Liga Super Indonesia yang selalu terjungkal di sana membuat Persib hanya mematok satu poin sebagai target, dan Pelatih Jaya Hartono akan menurunkan pemain pelapis.

Selain citra Wamena sebagai tempat yang pantang memberikan poin bagi tamu, target minimal Persib juga didasari pada pertimbangan strategi untuk menyimpan beberapa pemain kunci yang sudah terkena kartu kuning agar jangan sampai absen pada laga krusial kontra penghuni papan atas Persela Lamongan di kandang akhir pekan ini.

Manajer Umuh Muchtar menegaskan, pada laga kontra Wamena, semua pemain yang tidak turun ketika tersandung melawan Persipura akan dimainkan. "Semua tahu bagaimana sulitnya meraih poin di sini. Bisa membawa satu poin saja sudah berharga. Kami juga akan menurunkan semua pemain yang belum bertanding dan mengistirahatkan pemain kunci yang terkena ancaman sanksi kartu kuning. Kami sangat membutuhkan mereka untuk menghadapi Persela di kandang. Akan tetapi, saya harap para pemain bisa berjuang sekeras mungkin. Saya tidak menuntut banyak. Kalaupun hasilnya tetap negatif, harus bisa diganti di kandang," ujar Umuh kepada wartawan Pikiran Rakyat Arif Budi K. dan Gelora Sapta di Wamena, kemarin.

Pilar Persib yang sudah mengantongi kartu kuning adalah tiga pemain di lini belakang yaitu Maman Abdurahman, Nova Arianto, dan Christian Rene. Dua komponen vital lini penyerangan, Atep dan Suchao Nutnum juga terancam absen jika pada laga kontra Persiwa kembali mendapatkan kartu. Oleh karena itu, Jaya Hartono mengisyaratkan akan menyimpan beberapa pemain tersebut demi menghindari sanksi yang merugikan.

Jaya mengatakan, secara teknis "Pangeran Biru" memiliki keunggulan kualitas teknis setingkat di atas Persiwa jika kedua tim bertarung dalam situasi normal, bukan di Wamena.

"Dua laga kandang yang akan dihadapi sepulang dari sini sangat penting. Jadi akan ada rotasi pemain untuk yang sudah mengantongi kartu, terutama pemain yang temperamental. Akan tetapi, kami harus tetap tampil fight sampai akhir pertandingan. Selain cuaca (dingin), segala faktor nonteknis di sini memang merugikan, semua tim yang berkunjung ke Wamena tahu itu. Kalau saja bermain normal, kami jelas ada di atas mereka. Namun, apa pun berita negatif soal Wamena, kami tidak boleh langsung menyerah," kata Jaya.

Pada sesi uji lapangan Jaya menginstruksikan kepada Eka Ramdani dkk. untuk banyak bergerak agar bisa beradaptasi dengan cuaca dingin pegunungan dan tipisnya lapisan oksigen di Stadion Pendidikan. Maman Abdurahman dkk. juga menjalani menu latihan eksekusi tembakan dari luar kotak penalti sebagai alternatif penyelesaian akhir.

"Saya tahu pemain pasti kesulitan main di sini karena udaranya dingin dan lapisan oksigennya tipis, sehingga mereka kesulitan bernapas. Apalagi kalau pertandingan digelar malam hari, lebih dingin, pemain pasti kewalahan. Karena itu saya berharap kami bisa lebih banyak memainkan bola," ujarnya.

Semua pemain mengikuti sesi akhir latihan tersebut kecuali Hilton Moreira yang hanya berlari kecil di pinggir lapangan. Striker asal Brasil itu kemungkinan besar absen karena masih mengalami rasa sakit di bagian paha kanannya setelah kerap dilanggar keras stopper Persipura Bio Paullin. "Kedua pahanya masih memar dan dia masih merasa sakit ketika berlari. Kondisinya terus membaik, tergantung keputusan pelatih untuk memainkannya atau tidak," kata Rafi Ghani, dokter Tim Persib.

Persiwa yakin menang

Sebaliknya, keyakinan tinggi untuk kembali meraih kemenangan diusung tuan rumah Persiwa Wamena. Selain bisa tampil dengan kekuatan primer, "The Highlanders" amat percaya diri karena pada laga sebelumnya baru saja mencukur juara Liga Indonesia dan Copa Indonesia 2007 Sriwijaya FC dengan skor cukup telak 3-0. Keberhasilan tersebut memperindah statistik apik Persiwa musim ini yang sebelumnya juga mencukur Persiba 4-0 dan PSM 3-0 sebelum ditahan Persipura 2-2, hasil imbang yang sedikit menodai rekor kandang karena musim lalu Pieter Rumaropen dkk. sanggup mengoleksi kemenangan seratus persen di kandangnya.

Dengan bekal performa bagus di kandang, Manajer Teknik Persiwa Djoko Susilo cukup yakin pasukannya bisa meneruskan hasil bagus di kandang serta menghibur masyarakat Wamena dengan mengubur salah satu tim elite sekaligus bersejarah di Indonesia. "Kualitas para pemain Persib jelas berada di atas kami. Pada laga Persipura mereka mulai tampil bagus dan sangat berbahaya, apalagi setelah kebobolan. Tetapi, saya percaya dengan kolektivitas para pemain muda saya yang dibantu tiga pemain asing. Kami akan bermain cepat, lugas, dan mengandalkan kolektivitas ketimbang pergerakan individu. Saya harap kami bisa menjaga rekor di kandang dan mencapai target untuk tidak terdegradasi," kata Djoko yang memperkuat komposisi timnya dengan para pemain lokal asal Irian dan Jawa Timur.

Mengenai faktor nonteknis, terutama keberpihakan wasit yang sudah digembar-gemborkan banyak tim tamu, Djoko hanya menganggap itu sebagai alasan emosional. Faktanya, kata Djoko, Wamena hanyalah tim yang bermarkas di tempat tinggi dengan cuaca yang dingin pada siang hari, namun membuat menggigil pada malam hari. Lapisan udaranya juga tipis. Hal itulah yang harus diantisipasi oleh para kontestan LSI jika ingin bertanding di sana, bukan lantas menurunkan pasukan lapis kedua karena pesimistis.

"Beberapa tamu yang lalu turun dengan pasukan lapis kedua. Mereka juga tidak datang lebih awal untuk aklimatisasi dan mempelajari dulu strategi mendetail lapangan. Bagaimana mereka bisa menang jika datang sehari sebelum bertanding. Saya kira wasit musim ini memimpin dengan bagus," katanya.

Persiwa akan bersandar pada kekuatan dan kecepatan para pemain muda pimpinan Pieter Rumaropen untuk meladeni Persib dengan permainan cepat para sayap. Tiga pemain asing akan menjadi tumpuan, Erick Weeks mengatur irama permainan di tengah, sedangkan Kono Christian di lini belakang dan Boakay Eddy Foday berduet dengan ikon tim Pieter Rumaropen. Agresivitas para striker dan gelandang adalah kekuatan utama Persiwa. Buktinya, "The Highlanders" berstatus sebagai tim paling produktif saat ini. Mereka berhasil mengukir dua belas gol dalam empat laga di Wamena. Empat gol lainnya dicetak di luar Papua. ***

0 Comments:

Post a Comment