Persib-Persija tanpa Penonton

Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kabupaten Bandung tetap merekomendasikan agar pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta digelar tanpa penonton di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (9/1).

"Setelah melakukan koordinasi dengan muspida, kami masih seperti pada kesepakatan awal bahwa pertandingan antara Persib melawan Persija boleh dilakukan di Stadion Si Jalak Harupat, tetapi tanpa penonton," ucap Kapolres Bandung Ajun Komisaris Besar Imran Yunus, ketika ditemui di Mapolres Bandung, Selasa (5/1).

Imran mengatakan, selain berpotensi menimbulkan kerawanan, keputusan tersebut juga dibuat agar menjadi pelajaran bagi oknum bobotoh yang sering kali melakukan tindakan anarkistis. "Supaya bobotoh bisa dewasa dan bijaksana, agar mereka tidak lagi melakukan tindakan perusakan dan bisa terus melihat timnya bertanding," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada bobotoh dan masyarakat untuk melihat kejadian ini sebagai kepentingan bersama. "Dengan adanya pertandingan tanpa penonton, itu bisa menjadi pelajaran tersendiri, mari kita ciptakan kesan Stadion Si Jalak Harupat sebagai stadion yang besar dan mampu menampung penonton dengan jumlah banyak, tetapi dengan kondisi damai," ucap Imran.

Mengenai langkah pengamanan, Imran mengatakan bahwa ia akan menambah jumlah personel sebagai langkah pengamanan. "Kami masih belum bisa sebutkan berapa, yang pasti jumlahnya lebih banyak jika dibandingkan dengan pertandingan lain," katanya.

Selain Stadion Si Jalak Harupat, polisi juga akan melakukan pengamanan ketat di sepanjang jalur yang dianggap rawan, seperti jalur yang akan dilalui oleh bobotoh. Sementara untuk pendukung tim Persija, Imran menyarankan untuk tidak datang ke Bandung demi menghindari terjadinya bentrokan.

Kecewa

Keputusan final ini disambut kecewa manajemen Persib. Manajer tim sekaligus Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Umuh Muchtar terlihat sangat terpukul dengan keputusan tersebut.

"Pada pertemuan sebelumnya, penerimaan dari Bupati Obar Sobarna sangat baik. Bupati memahami argumen yang kami ajukan, sehingga sempat muncul harapan keputusan bisa berubah. Akan tetapi nyatanya keputusan akhir tetap tanpa penonton. Jujur saja saya kecewa, tapi mau bagaimana lagi. Meski berat tetap harus diterima," tutur Umuh saat ditemui di Stadion Persib Jalan Ahmad Yani Bandung, Selasa (5/1) sore.

Umuh makin kecewa pada keputusan tersebut karena larangan bukan datang dari Komisi Disiplin PSSI dan perilaku tidak terpuji yang diperlihatkan bobotoh. Di mata Umuh, bobotoh sudah memperlihatkan sikap yang baik selama mendukung Persib di musim ini. "Lalu di mana letak kesalahan Persib sehingga harus menerima akibatnya seperti ini?" ucapnya.

Meskipun berat untuk diterima, Umuh mengatakan konsorsium yang menjadi penyandang dana utama skuad "Pangeran Biru" menerima dan memahami kondisi ini. "Mereka tidak mempermasalahkan potensi pemasukan yang hilang karena ketiadaan penonton. Memang bukan itu alasan utama kami menginginkan partai ini disaksikan bobotoh. Akan tetapi karena partai melawan Persija ini sudah lama dinanti segenap bobotoh yang ada di mana pun," ucap Umuh masih tak mampu menyembunyikan kekecewaannya.

Absennya bobotoh diakui Umuh memang akan membuat Persija berada di atas angin karena bisa bermain tanpa tekanan psikologis pendukung setia Persib. Akan tetapi, ia berharap Eka Ramdani dkk. bisa tetap tampil maksimal dan mempersembahkan kemenangan.

Harapan lain turut disampaikan Umuh sebelum berlalu meninggalkan Stadion Persib, yakni Pemerintah Kota Bandung segera membangun stadion di daerah Gedebage, supaya Persib bisa menggelar partai kandangnya di stadion sendiri dan tidak perlu lagi mengalami hal seperti ini. (A-175/A-184)***

0 Comments:

Post a Comment