Menunggu Agresi Striker

LIMA pertandingan dilalui Persib Bandung pada ajang Liga Super Indonesia 2009-2010. Tiga kekalahan ditelan dan dua kemenangan dinikmati dari rangkaian duel tersebut. Akan teapi, dalam lima laga yang disertai produksi lima gol dari Persib itu, tidak ada satu pun gol datang dari seorang Cristian Gonzales, legenda hidup sepak bola Indonesia dengan statusnya sebagai top scorer empat musim beruntun. Apakah ini isyarat padamnya agresivitas "El Loco" di depan mulut gawang?

Jaya Hartono, Pelatih Persib, tidak bisa menjawab secara pasti apa yang terjadi pada penyerang asal Uruguay itu. Jaya menuturkan, setiap penyerang pasti memiliki masa sulit untuk mencetak gol. Mungkin inilah yang sedang dialami Gonzales. "El Loco" bahkan gagal mengeksekusi penalti ketika Persib bisa menang 2-1 atas Pelita Jaya. Gonzales bahkan tidak berkutik di hadapan para pemain belakang Persipura. Tak ada satu pun tembakan berbahaya yang mampu dia lepaskan untuk mengancam gawang Jendry Pitoy.

"Semua pemain bertahan di liga ini sudah tahu siapa Gonzales. Dia selalu mendapatkan penjagaan ketat dari para bek lawan. Mungkin itu yang membuatnya sulit mencetak gol. Tapi soal kondisinya, hanya dia sendiri yang tahu. Saya yakin gol akan segera datang darinya, tinggal menunggu waktu," kata Jaya.

Ya, karakteristik Gonzales sebagai penyerang bisa jadi sudah menjadi hafalan luar kepala bagi para defender Indonesia. Akan teapi, Gonzales sendiri mengaku akhir-akhir ini kondisinya sedang tidak fit, termasuk ketika Persib dikalahkan oleh Persipura. Hal itu membuatnya susah melepaskan diri dari kawalan Bio Paulin, Jack Komboy, maupun Victor Igbonefo sehingga digantikan oleh Budi Sudarsono pada awal babak kedua. Padahal, pada pertandingan sebelumnya Gonzales tak pernah ditarik di tengah laga.

Soal impotensi dalam empat pertandingan (Gonzales absen saat Persib melawan Persitara), dia berkilah belum menemukan momen tepat untuk mencetak gol perdananya musim ini.

"Tidak pernah mudah untuk mencetak gol. Apalagi, semua pemain sudah mengenal (gaya bermain) saya. Tapi tidak perlu khawatir, saya akan berusaha keras untuk segera membuat gol. Saya juga masih punya ambisi," kata Gonzales.

Setelah mencetak lebih dari seratus gol untuk menjadi top scorer 2005, 2006, 2007, dan 2008, rasanya memang lumrah kalau ambisinya dipertanyakan. Maklum, empat gelar prestisius secara beruntun itu sudah cukup untuk membuat dia sebagai pemain asing legendaris di Indonesia, bahkan di Asia. Akan tetapi, mantan pemain Persik Kediri itu dengan lantang menyatakan ambisi yang masih menyala untuk kembali menjadi pencetak gol terbanyak kompetisi elite Indonesia. Gelar top scorer kelima dan gelar juara untuk Persib adalah ambisi terbesar "El Loco" di usianya yang sudah tidak muda lagi.

"Saya selalu mempunyai ambisi untuk membuat gol, tanpa itu, saya tidak mungkin bisa menjadi top scorer empat kali. Musim ini pun, saya memiliki target untuk kembali menjadi top scorer. Namun, gelar juara untuk Persib juga sangat penting," katanya.

"Saya tidak menyalahkan suplai bola dari pemain lain sebagai alasan kenapa saya belum juga membuat gol. Hanya, mungkin Tuhan belum mengizinkan. Kalau Dia menghendaki, saya pasti menemukan momen yang tepat untuk membuat gol," ujarnya lagi.

Pertandingan kontra Persiwa di Wamena akan menjadi ujian berat bagi "El Loco" untuk membuktikan ambisinya. Jika diturunkan, dia siap bekerja keras untuk mencetak gol dan membantu "Pangeran Biru" mencuri poin. "Pertandingan melawan Wamena akan sangat menyulitkan. Tapi kami tidak boleh pesimistis. Saya bersama Persik pernah membawa satu poin setelah main imbang 1-1 di sini," ujarnya.

Produksi gol juga diharapkan bisa segera datang dari striker Timnas Indonesia yang musim ini memperkuat Persib, Budi Sudarsono. Sama seperti "El Loco", Budi juga merupakan striker yang belum kunjung mencetak gol bagi Persib dalam lima pertandingan di pentas LSI. Budi menuturkan, dia sudah merasa cocok dengan skema permainan dan para gelandang penyuplai bola yang dimiliki Persib. Hanya, belum ada keberuntungan meskipun beberapa kesempatan emas sudah menghampiri mantan striker Sriwijaya FC itu.

"Semuanya hanya masalah waktu. Saya yakin, saya akan segera mencetak gol buat Persib. Bagi seorang striker, masa-masa (paceklik gol) seperti ini memang bisa terjadi. Namun, ketika gol itu datang, gol-gol lain biasanya akan segera menyusul," ujar Budi.

Wajar jika peran para striker mahal itu mulai dipertanyakan. Kekalahan dari Persipura sudah membuat Persib kehilangan tiga poin dari tur Papua. Kini hanya satu pertarungan lagi tersisa, yaitu melawan Persiwa, tim yang sejak musim lalu tak pernah kalah di Stadion Pendidikan. Kontribusi duet "El Loco" dan Budi Sudarsono benar-benar diharapkan untuk membawa hasil may

0 Comments:

Post a Comment